Ash-Shirath, sebagai seorang mukmin kita wajib mengimaninya. Ash-Shirath mempunyai makna jembatan (titian) yang di bentangkan di atas neraka jahanam yang akan di lewati umat manusia menuju surga sesuai dengan amal perbuatan mereka di dunia.
Penamaan Ash-Shirath terdapat dalam hadits shahih berikut :
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu ia berkata, Rasullullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
.....فيُضربُ الصِّراطُ بين ظهرانَي جهنَّم
"Maka di buatlah Ash-Shirath di atas jahanam....." (HR. Buhkari dan Muslim)
Lewatnya umat manusia di atas Ash-Shirath menuju surga di dasarkan oleh dalil-dalil shahih yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Ash-Sunnah.
Dalil tentang Ash-Shirath dari Al-Qur'an terdapat dalam firman Allah dalam surah Maryam ayat 71 :
فيُضربُ الصِّراطُ بين ظهرانَي جهنَّم
"Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah di tetapkan."
Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu dan Ibnu Mas'ud radhiallahu 'anhu meriwayatkan, bahwa yang di maksud mendatangi neraka pada ayat di atas adalah melewati Ash-Shirath, demikian pendapat di kalangan para sahabat.
Adapun dalil dari Ash-Sunnah terdapat dalam Hadits Rassullullah shallallahu 'alaihi wa sallam :
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, ia menuturkan, bahwasanya Rasullullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda :
ثُمَّ يُؤْتَى بِالْجَسْرِ فَيُجْعَلُ بَيْنَ ظَهْرَيْ جَهَنَّمَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْجَسْرُ قَالَ مَدْحَضَةٌ مَزِلَّةٌ عَلَيْهِ خَطَاطِيفُ وَكَلَالِيبُ وَحَسَكَةٌ مُفَلْطَحَةٌ لَهَا شَوْكَةٌ عُقَيْفَاءُ تَكُونُ بِنَجْدٍ يُقَالُ لَهَا السَّعْدَانُ
"Kemudian di datangkan jembatan itu lalu di bentangkan di atas permukaan neraka jahanam. Kami (para sahabat) bertanya : "Wahai Rasullullah, bagaimana (bentuk) jembatan itu?" Jawab Beliau : "Licin (lagi) menggelincirkan. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Najd, di kenal dengan pohon Sa'dan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas juga menjelaskan bentuk dan ciri (sifat) dari Ash-Shirath tersebut. yaitu licin dan terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri. Di sebutkan juga bahwa Ash-Shirath mempunyai ciri lebih lembut dari rambut dan lebih tajam daripada pedang. Seperti tersirat dalam sebuah Hadits Rasullullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
Dari Abu Said Al-Khudry radhiallahu 'anhu ia berkata, bahwa Rasullullah shallallahu 'alaihi wa salam pernah bersabda :
بلغني أن الجسر أدق من الشعرة وأحد من السيف
"Sampai kepadaku bahwa jembatan ini (Ash-Shirath) lebih lembut dari rambut dan lebih tajam dari pedang." (HR. Muslim, 1/167)
Di terangkan dalam banyak hadits-hadits Rasullullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang bagaimana keadaan manusia ketika melewati jembatan (Ash-Shirath) tersebut, di antaranya :
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu ia berkata, bahwa Rasullullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْل الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (( وَتُرْسَلُ الْأَمَانَةُ وَالرَّحِمُ فَتَقُومَانِ جَنَبَتَيْ الصِّرَاطِ يَمِينًا وَشِمَالًا فَيَمُرُّ أَوَّلُكُمْ كَالْبَرْقِ))، قَالَ : قُلْتُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي أَيُّ شَيْءٍ كَمَرِّ الْبَرْقِ ؟ قَالَ: ((أَلَمْ تَرَوْا إِلَى الْبَرْقِ كَيْفَ يَمُرُّ وَيَرْجِعُ فِي طَرْفَةِ عَيْنٍ ؟ ثُمَّ كَمَرِّ الرِّيحِ ثُمَّ كَمَرِّ الطَّيْرِ وَشَدِّ الرِّجَالِ تَجْرِي بِهِمْ أَعْمَالُهُمْ وَنَبِيُّكُمْ قَائِمٌ عَلَى الصِّرَاطِ يَقُولُ رَبِّ سَلِّمْ سَلِّمْ حَتَّى تَعْجِزَ أَعْمَالُ الْعِبَادِ حَتَّى يَجِيءَ الرَّجُلُ فَلَا يَسْتَطِيعُ السَّيْرَ إِلَّا زَحْفًا قَالَ وَفِي حَافَتَيْ الصِّرَاطِ كَلَالِيبُ مُعَلَّقَةٌ مَأْمُورَةٌ بِأَخْذِ مَنْ أُمِرَتْ بِهِ فَمَخْدُوشٌ نَاجٍ وَمَكْدُوسٌ فِي النَّارِ )) رواه مسلم.
"Lalu di utuslah amanah dan rohim (tali persaudaraan) keduanya berdiri di samping kiri dan kanan Ash-Shirath tersebut. Orang yang pertama lewat seperti kilat." Aku bertanya : "Dengan bapak dan ibuku (aku korbankan) demi engkau. Adakah sesuatu seperti kilat?" Rasullullah shallallahu 'alaihi wa salam menjawab : "Tidakkah kalian pernah melihat kilat bagaimana ia lewat dalam sekejap mata? Kemudian ada yang melewatinya seperti angin, kemudian seperti burung dan kuda yang berlari kencang. Mereka berjalan sesuai dengan amalan mereka. Nabi kalian pada waktu itu berdiri di atas shirath sambil berkata : "Ya Allah Selamatkanlah! Selamatkanlah! sampai para hamba yang lemah amalannya, sehingga datang seseorang lalu ia tidak bisa melewati kecuali dengan merangkak." Beliau menuturkan (lagi) : "Di kedua belah pinggir shirath terdapat besi pengait yang bergantungan untuk menyambar siapa saja yang di perintahkan untuk di sambar. Maka ada yang terpeleset namun selamat dan ada pula yang terjungkir ke dalam neraka." (HR. Muslim)
وَيُضْرَبُ2دَعْوَى الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ فَمِنْهُمْ الْمُؤُمِنُ بَقِيَ بِعَمَلِهِ وَمِنْهُمْ الْمُجَازَى حَتىَّ يُنَجَّى (رواه مسلم)
"Dan di bentangkanlah shirath di atas permukaan neraka jahanam. Maka Aku dan umatku menjadi orang yang pertama kali melewatinya. Dan tiada yang berbicara pada saat itu kecuali para Rasul. Dan doa para Rasul pada saat itu : "Ya Allah, Selamatkanlah, selamatkanlah... di antara mereka ada yang tertinggal dengan sebab amalannya dan di antara mereka ada yang di balasi sampai ia selamat." (HR. Muslim)
Dan ketika melewati Shirath setiap mukmin di beri cahaya sesuai amalnya masing-masing. Hal ini terkandung dalam firman Allah Ta'ala dalam Surah Al-Hadid ayat 12 :
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَىٰ نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
"(Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (di katakan kepada mereka) : "Pada hari ini ada berita gembira untukmu (yaitu), surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar."
Ibnu Mas'ud radhiallahu 'anhu berkata : "Mereka melewati shirath sesuai dengan tingkat amalan mereka. Di antara mereka cahayanya seperti gunung, ada seperti pohon, setinggi orang berdiri, dan yang paling sedikit cahayanya sebatas menerangi kakinya, sesekali menyala sesekali padam." (Tafsir Ibnu Katsir, 8/15)
Imam Qurthubi rahimahullah, menuturkan : "Coba renungkan sekarang tentang apa yang engkau alami, berupa ketakutan yang ada pada hatimu ketika engkau menyaksikan shirath dan kehalusannya (bentuknya). Engkau memandang dengan matamu kedalaman neraka jahanam yang terletak di bawahnya. Engkau juga mendengar gemuruh dan gejolaknya. Engkau harus melewati shirath itu sekalipun keadaanmu lemah, hatimu gundah, kakimu bisa tergelincir, punggungmu merasa berat karena memikul dosa, hal itu tidak mampu engkau lakukan seandainya engkau berjalan di atas hamparan bumi, apalagi untuk di atas shirath yang begitu halus.
Bagaimana seandainya engkau meletakkan salah satu kakimu di atasnya, lalu engkau merasakan ketajamannya! Sehingga mengharuskan mengangkat tumitmu yang lain! Engkau menyaksikan makhluk-makhluk di hadapanmu tergelincir kemudian berjatuhan! Lalu mereka di tarik para malaikat penjaga neraka dengan besi pengait. Engkau melihat bagaimana mereka dalam keadaan terbalik ke dalam neraka dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas. Wahai betapa mengerikannya pemandangan tersebut. Pendakian yang begitu sulit, tempat lewat yang begitu sempit.
Bayangankanlah wahai saudaraku! Seandainya dirimu berada di atas shirath, dan engkau melihat di bawahmu neraka jahanam yang hitam kelam, panas dan menyala-nyala, engkau sesekali berjalan dan sesekali merangkak." (At-Tadzkirah 1/381)
Semoga kita semua orang mukmin dapat melewati Ash-Shirath dengan cepat. Dengan meningkatkan amalan-amalan kebaikan yang dapat mendatangkan pahala. Dan yang terpenting selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Sehingga kita tidak di murkai oleh Allah Ta'ala dengan siksa-Nya yang sangat pedih dan sebaliknya mendapatkan Surga-Nya Allah Ta'ala yang penuh dengan kenikmatan-kenikmatan di dalamnya. Seraya kita juga mesti selalu memanjatkan do'a agar kita semua termasuk dalam Jannah-Nya. Amin Ya Rabbal a'lamin.....