Semua manusia pasti pernah merasakan sakit. Di kala kita sehat, kita akan merasa senang dan riang, tapi sebaliknya selagi tertimpa sakit sebagian besar dari kita mesti terlihat murung, tampak sedih dan tidak bergairah. Sering kita di waktu sakit merasa jengkel karena tidak kunjung sembuh, padahal sudah berupaya untuk menyembuhkannya baik secara medis maupun spiritual. Bahkan kadang sudah menghabiskan beaya yang tidak sedikit untuk mengupayakan kesembuhannya. Semua itu sebenarnya merupakan kehendak Allah subhanahu wa ta'ala kepada hambanya untuk mengujinya dengan cobaan. Karena cobaan yang Allah Ta'ala timpakan bisa dengan bentuk kebaikan maupun keburukan. Seperti terkandung dalam Firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam Surah Al-Anbiyaa ayat 35 :
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu di kembalikan."
Padahal di balik sebuah cobaan pasti Allah Ta'ala selipkan hikmah yang terkandung di dalamnya. Dan Allah subhanahu wa ta'ala tidak menimpakan suatu cobaan yang melebihi batas kemampuan hambaNya. Di dalam cobaan-cobaan yang Allah Ta'ala berikan kepada umatNya merupakan salah satu bentuk cinta kasih Allah dan merupakan rahmat dari Allah subhanahu wa ta'ala yang patut kita mensyukurinya sebagai hambaNya yang beriman.
Di balik cobaan sakit yang pernah kita rasakan, Allah Azza wa Jalla janjikan hikmah-hikmah di dalamnya :
1. Sakit merupakan penghapus dosa-dosa yang pernah kita lakukan.
Sakit merupakan sebab pengampunan atas segala perbuatan dosa-dosa yang kita lakukan. Terkadang sakit juga merupakan hukuman atas dosa-dosa yang pernah kita perbuat.
Rasullullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ
"Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan menghapuskan kesalahanya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya." (HR, Bukhari no. 5661 dan Muslim no. 651)
Maka dari itu bergembiralah kita di saat tertimpa sakit, karena Allah subhanahu wa ta'ala akan melebur dosa-dosa kita sehingga menjadi manusia yang bersih dari dosa-dosa yang pernah kita lakukan.
2. Sakit bisa menjauhkan dari api neraka.
Tersenyumlah bagi kita yang tertimpa sakit, sebab Junjungan kita Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api neraka." (HR. Al-Bazzar, di shahihkan Syeikh Albani dalam kitab Silsilah al-Hadits ash shahihah no. 1821)
3. Sakit mendatangkan pahala yang besar di akherat kelak.
Sebagai balasan di kala kita sakit di dunia, sebab kepayahan hidup di dunia yang kita rasakan merubah nikmat yang tiada tara di akherat nanti.
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Jabir secara marfu' : "Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya di cabik-cabik di dunia karena iri melihat pahala orang-orang yang tertimpa cobaan."
4. Sakit merupakan hikmah agar kita bisa lebih mendekatkan diri kepadaNya.
Di waktu sehat, biasanya kita mungkin akan lupa akan mengingat Allah subhanahu wa ta'ala, karena kita tersibukkan dengan urusan duniawi. Dengan kita di beri cobaan sakit, akan menyadarkan kita yang pernah meninggalkan dari mengingat Allah agar kembali kepadaNya (lebih giat menjalankan segala perintah-perintahNya).
Sebagaimana dalam Firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam Surah Al-An'am ayat 42 :
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَآ إِلَىٰٓ أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَأَخَذْنَٰهُم بِٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ
"Dan sesungguhnya kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, sehingga mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri."
5. Sakit dapat meninggikan derajat kita.
Dengan sakit yang kita derita dan kita bisa menerimanya dengan ikhlas dan sabar maka Allah subhanahu wa ta'ala akan meninggikan derajat kita.
Dari Aisyah r.a ia berkata, saya mendengar Rasullullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَا ضَرَبَ عَلَى مُؤْمِنٍ عِرْقٌ قَطُّ اِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ عَنْهُ خَطِيْئَةً وَكَتَبَ لَهُ حَسَنَةً وَ رَفَعَ لَهُ دَرَجَةً. ابن ابى الدنيا و الطبرانى باسناد حسن و اللفظ له و الحاكم و قال صحيح الاسناد
"Tidaklah suatu penyakit mengenai orang mukmin kecuali dengannya Allah menghapus kesalahannya, mencatat kebaikan untuknya, dan mengangkat derajatnya." (HR Ibnu Adib Dunya, Thabrani lafadh itu baginya dan Hakim, ia berkata : shahih shanadnya)
Maka di waktu kita di timpa sakit dan di beri cobaan oleh Allah subhanahu wa ta'ala, sudah selayaknya kita bersabar dan ikhlas. Untuk menjadikan cobaan itu sebagai ladang amal buat kita untuk meraih pahala yang besar baik di dunia maupun di akherat kelak.