Sebagai hamba-Nya yang beriman, kita sudah semestinya berhusnudzon kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Dalam penerapannya jika kita hendak menginginkan jodoh yang baik dan shaleh, kita semestinya juga harus memiliki sifat tersebut. Walaupun terkadang dalam kehidupan ada seseorang yang shaleh berjodoh dengan yang tidak shaleh. Jangan berburuk sangka dulu, pasti ada hikmah di balik semua itu, lebih baik jadikanlah hal tersebut sebagai ladang amal kita, yang bisa jadi mendatangkan rahmat Allah Ta'ala dengan memberikan taufik dan hidayah kepada pasangan kita tersebut menjadi manusia yang shaleh, bahkan keshalehannya bisa saja melebihi kita.
3. Memperbanyak pergaulan kita sesuai tuntunan syariat.
Kalau kita hanya sering berdiam diri saja di rumah, maka kita akan kesulitan dalam berinteraksi dengan seseorang yang mungkin saja sudah Allah siapkan buat kita. Semisal, perbanyak silahturahmi kepada saudara-saudara kita, sering menghadiri majelis taqlim, menjadi anggota remaja masjid, dan kegiatan yang lainnya sesuai syariat islam. Atau bisa juga meminta bantuan orangtua, saudara, teman yang bisa men-ta'aruf-kan kita kepada seseorang. Dengan memperbanyak pergaulan berarti pula kita melakukan segala ikhtiar tanpa ikhtiar akan sulit bagi kita menggapai apa yang kita inginkan.
Allah Ta'ala berfirman dalam surah Ar-Ra'd ayat 11, yang artinya : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."
4. Meningkatkan ketaatan kepada Allah Ta'ala.
Dengan meningkatkan ketaatan berarti kita juga menjadikan ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah Ta'ala bertambah, Insya Allah akan membuat Allah Ta'ala menjadi dekat dengan kita. Jika kita dekat dengan Allah Ta'ala maka Allah Azza wa Jalla pasti lebih dekat kepada kita. Dan menjadikan kita lebih di mudahkan dalam segala apa yang kita pinta (tentunya dalam kebaikan). Hal ini sesuai dengan sebuah hadits Rasullullah shallallahu alaihi wa sallam.
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu ia berkata, bahwa Rasullullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Aku tergantung pada prasangka hambaKu. Dan aku bersamanya jika ia mengingat Aku. Jika ia mengingatKu dalam hatinya, Akupun mengingatnya dalam hatiKu. Jika ia mengingatKu dalam suatu majelis, Akupun mengingatnya dalam suatu majelis yang lebih baik dari mereka. Dan jika ia mendekatiKu sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta. Dan Jika ia mendekatiKu sehasta, Aku akan mendekatinya sedepa. Dan jika ia mendekatiKu dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari." (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad).
Bentuk ketaqwaan dan keimanan tersebut bisa dengan jalan meningkatkan kwalitas shalat kita (baik fardhu maupun sunah), perbanyak istigfar, lebih banyak menjalankan puasa sunah, memperbanyak amal-amal shaleh (berbakti kepada kedua orang tua, berbuat baik kepada saudara-saudara, teman, juga tetangga kita, perbanyak bersedekah, membaca Al-Qur'an dan memahaminya, menghadiri majelis taqlim, dan kebaikan-kebaikan yang lainnya).
5. Selalu Berdo'a kepada Allah Ta'ala.
Dalam menggapai suatu keinginan (dalam hal ini adalah jodoh), selain berusaha (ikhtiar), kita sebagai umat muslim yang beriman sudah berkewajiban melengkapinya dengan berdo'a, karena dengan do'a berarti kita melibatkan Allah Ta'ala yang mengatur segala sesuatu di alam semesta ini dan menetapkan apa-apa yang di kehendaki-Nya. Seperti termaktub dalam firman Allah Ta'ala dalam Surah Ar-Ra'd ayat 39 :
يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖوَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ
"Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh)."
Dalam Surah Al-Furqan ayat 74 telah di ajarkan bacaan do'a bagi kita agar mendapatkan pasangan/istri yang baik. Berikut Firman Allah Ta'ala tersebut :
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa."
Jadi bagi seorang muslim yang beriman, kita wajib mengimani segala apa yang di takdirkan oleh Allah Ta'ala, karena sebagai manusia kita tidak akan tahu siapa jodoh kita, dimana akan di pertemukannya dan kapan waktunya. Hanya Allah Ta'ala sajalah yang mengetahui segala sesuatunya. Karena dalam soal jodoh Allah Ta'ala telah menetapkan tiga takdir di dalamnya, yaitu : cepat memperoleh jodoh, lambat dalam mendapatkannya, dan yang terakhir menundanya hingga di akherat kelak. Semua itu Allah Ta'ala lakukan yang terbaik bagi hamba-Nya yang beriman. Dan apapun yang Allah Ta'ala pilihkan jodoh untuk kita, maka hal itu yang paling baik menurut Allah azza wa jalla dan terbaik bagi kita.