Allah subhanahu wa ta'ala telah memberikan kita rezeki semenjak kita di lahirkan. Rezeki yang Allah berikan sebagai bekal untuk kita mengarungi kehidupan di dunia ini. Allah memberikan rezeki melalui jalan kita harus bekerja atau usaha, ada juga dengan sifat Allah yang Ar-Rahim maka di berikan rezeki yang tidak di sangka-sangka datangnya.
Rezeki berupa harta yang Allah berikan kepada kita, maka sudah selayaknya kita pergunakan untuk kepentingan sesuai dengan tuntunan syariat. Misal, untuk menafkahi diri sendiri bila belum berkeluarga, atau menafkahi istri dan anak jika sudah berkeluarga. Tapi tentunya tidak hanya untuk menafkahi saja rezeki yang Allah telah berikan tersebut, melainkan untuk kita hidup di masyarakat.
Salah satunya adalah Sedekah, karena dengan Sedekah, Insya Allah hidup kita akan terus di cukupi oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.
Maka kita hendaknya senantiasa menafkahkan rezeki kita untuk hal yang baik, terutama sekali dengan bersedekah.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 272 :
لَّيْسَ عَلَيْكَ هُدَىٰهُمْ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۗ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُونَ إِلَّا ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ ٱللَّهِ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang di kehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan di beri pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan di aniaya (dirugikan)."
Sebaiknya rezeki yang Allah telah berikan, sebagian kita berbagi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan atau di nafkahkan di jalanNya. Pasti Allah subhanahu wa ta'ala akan memberikan pahala dengan di lipat gandakan rezeki yang telah kita belanjakan di jalan Allah tersebut. Janji Allah sudahlah pasti benar dan tidak mendusta, seperti tersirat dalam ayat di atas. Sebagai seorang yang beriman sudah menjadi kewajiban kita untuk meyakininya dengan sepenuh hati.
Junjungan kita Rasullullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah mensabdakan dalam hadits : "Tiada sehari pun sekalian hamba memasuki suatu pagi, kecuali ada dua malaikat yang turun, kemudian malaikat yang satu berkata : 'Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang telah menafkahkan hartanya.' Sementara malaikat yang lain berkata : 'Ya Allah, berilah kebinasaan kepada orang yang menahan hartanya.' " (HR. Bukhari dan Muslim)
Karena itu mumpung kita masih di beri rezeki oleh Allah subhanahu wa ta'ala, maka pergunakanlah rezeki itu sebaik-baiknya untuk sebagian kita sedekahkan. Jangan di tunda-tunda lagi, selagi kita sehat dan masih di beri kesempatan hidup di dunia ini.
Seperti yang terkandung dalam sebuah hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Sedekah mana yang paling besar pahalanya?" Rasullullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab : "Saat kamu bersedekah hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tapi mengharapkan kaya. Jangan di tunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk si fulan sekian dan untuk si fulan sekian". (HR. Bukhari)
Rezeki harta yang ada di tangan kita sejatinya adalah merupakan titipan dari Allah subhanahu wa ta'alla. Dan apabila kita bisa mensyukuri dan pandai dalam menafkahkan di jalan kebaikan (di jalan Allah) maka manfaatnya akan kita rasakan sampai di akherat kelak.
Baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Apabila anak Adam wafat, maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal, yaitu : Sedekah, Ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh dan shalehah yang mendo'akan kedua orang tuanya." (HR. Muslim)
Lebih menyenangkan lagi bahwa balasan untuk orang yang bersedekah akan Allah langsung berikan di dunia ini, berupa kenikmatan rezeki yang melimpah. Subhanallah...
Itulah Indahnya Bersedekah...