Sebagai seorang muslim kita sudah semestinya melaksanakan Shalat, karena shalat adalah merupakan salah satu Rukun Islam yang ke dua, setelah Syahadat. Dan shalat fardhu merupakan kewajiban kita sebagai kaum muslim untuk mengerjakanya.
Seperti dalam Firman Allah SWT :
- [QS. Thoha : 14] ... وَ اَقِمِ الصّلوةَ لِذِكْرِيْ. طه:14
"…. dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku."
- [QS. An-Nisa' : 103]
فَاَقِيْمُوا الصَّلوةَ، اِنَّ الصَّلوةَ كَانَتْ عَلَى اْلمُؤْمِنِيْنَ كِتَابًا مَوْقُوْتًا. النساء
"Maka dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."
Juga di riwayat dalam hadist-hadist sebagai berikut :
- [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 333]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: بُنِيَ اْلاِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَ اِقَامِ الصَّلاَةِ، وَ اِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَ حَجّ اْلبَيْتِ وَ صَوْمِ رَمَضَانَ. احمد و البخارى و مسلم، فى نيل الاوطار
Dari Abdullah bin Umar, ia berkata : Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Islam itu terdiri atas lima rukun. Mengakui bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammat itu adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah dan puasa Ramadhan."
- HR. Ahmad, Nasai dan Tirmidzi. Dan Tirmidzi menshahihkannya, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 334]
عَنْ اَنَسِ بْنَ مَالِكٍ رض قَالَ: فُرِضَتْ عَلَى النَّبِيّ ص الصَّلَوَاتُ لَيْلَةَ اُسْرِيَ بِهِ خَمْسِيْنَ، ثُمَّ نُقِصَتْ حَتَّى جُعِلَتْ خَمْسًا. ثُمَّ نُوْدِيَ: يَا مُحَمَّدُ اِنَّهُ لاَ يُبَدَّلُ اْلقَوْلُ لَدَيَّ وَ اِنَّ لَكَ بِهذِهِ اْلخَمْسِ خَمْسِيْنَ. احمد و النسائى و الترمذى و صححه، فى نيل الاوطار
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : "Di wajibkan shalat itu pada Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam pada malam Isra’, lima puluh kali. Kemudian dikurangi sehingga menjadi lima kali, kemudian Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam dipanggil, “Ya Muhammad, sesungguhnya tidak di ganti (di ubah) ketetapan itu di sisi-Ku. Dan sesungguhnya lima kali itu sama dengan lima puluh kali”.
Namun demikian di antara shalat-shalat wajib tersebut, ada keutamaan-keutamaan dalam melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid.
- (HR. Bukhari-Muslim, dari Abu Hurairah)
ليس صلاة أثقل على المنافقين من الفجر والعشاء، ولو يعلمون ما فيهما، لأتَوهما ولو حبوًا، ولقد هممتُ أن آمُرَ المؤذِّن فيُقيم، ثم آخُذَ شُعلاً من النار، فأحرِّقَ على من لا يخرج إلى الصلاة بعد
“Tidak ada Shalat yang lebih berat (di laksanakan) bagi orang munafik daripada shalat Subuh dan Isya. Seandainya mereka tahu (keutamaan) yang terdapat di dalamnya, niscaya mereka akan melakukannya kendati dengan merangkak. Sungguh aku telah hendak memerintahkan kepada petugas azan untuk iqamat (Shalat) kemudian aku mengambil bara api dan membakar (rumah) orang yang belum tidak keluar melaksanakan Shalat (di masjid).”
1. Hadits di atas menerangkan bahwa Shalat Subuh secara berjamaah (di masjid) adalah salah satu upaya yang bisa kita tempuh agar bisa terhindar dari terjangkit penyakit munafik.
- (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibn Majah)
اللهمَّ باركْ لأمتي في بكورِها
"Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya".
2. Hadits tersebut mengatakan Shalat Subuh berjamaah berpeluang mendapatkan berkah dari Allah Ta’ala. Karena doa tersebut di panjatkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam, yang doanya pasti di kabulkan oleh Allah SWT.
- (HR. Bukhari-Muslim).
Dalam Hadits yang di riwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
يتعاقبون فيكم ملائكةٌ بالليل وملائكةٌ بالنهار، ويجتمعون ف ي صلاة الفجر وصلاة العصر، ثم يعرُجُ الذين باتوا فيكم، فيسألهم ربُّهدي؟ فيقولون: تركناهم وهم يصلُّون، وأتيناهم وهم يصلون.م – وهو أعلم بهم: كيف تركتم عبا
“Malaikat bergantian melihat kalian pada siang dan malam. Para malaikat itu bertemu di shalat Subuh dan shalat Ashar. Kemudian yang bermalam dengan kalian naik (ke langit) dan ditanya oleh Rabb mereka, dan Dia lebih tahu keadaan hamba-hambanya, Bagaimana kondisi hamba-hambaku ketika kalian tinggalkan?’ Para malaikat menjawab, ‘Kami meninggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan kami mendatangi mereka dalam keadaan shalat.”
3. Hadits tersebut menyatakan jamaah shalat Subuh di persaksikan oleh malaikat.
- (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
عن بريدة الأسلمي رضي الله عنه عن النبي – صلى الله عليه وسلم قال :بشِّرِ المشَّائين في الظُّلَم إلى المساجد بالنور التام يوم القيامة
Dari Buraidah al-Aslami radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berjalan pada saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat."
4. Hadits di atas menjelaskan bahwa terdapat ganjaran yang besar dari Allah Ta’ala bagi manusia-manusia yang menuju masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah dengan mendapatkan cahaya yang sempurna di hari Kiamat kelak.
- (HR. Muslim, dari Jundubibn Abdillah al-Bajali Radhiallahu ‘anhu)
مَن صلَّى الصبح، فهو في ذمة الله، فلا يَطلُبَنَّكم الله من ذمَّته بشيء؛ فإن من يطلُبهُ من ذمته بشيء يدركه، ثم يَكُبه على وجهه في نار جهنم
“Barang siapa yang melaksanakan shalat Subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan sampai Allah menuntut kalian sesuatu apa pun pada jaminan-Nya. Karena barangsiapa yang Dia tuntut pada jaminan-Nya, pasti Dia akan mendapatkannya. Kemudian dia akan di telungkupkan pada wajahnya di dalam Neraka.”
5. Hadits di atas menerangkan bahwa orang yang melaksanakan shalat Subuh dengan sempurna, antara lain dengan melaksanakannya berjamaah, maka dia berada dalam jaminan dan perlindungan Allah Azza Wajalla.
- (HR. Muslim, dari Utsman bin Affan Radhiallahu ‘anhu)
مَن صلى العشاء في جماعة، فكأنما قام نصف الليل، ومن صلى الصبح في جماعة، فكأنما صلَّى الليلَ كلَّه
"Barang siapa yang melakukan shalat Isya berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat setengah malam. Barang siapa yang melakukan shalat Subuh berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat malam sepanjang waktu malam itu.”
6. Hadits tersebut mengatakan pahala melakukan shalat malam sepenuh waktu malam ternyata bisa kita dapatkan dengan melakukan shalat Subuh secara berjamaah.
- (HR. Tirmidzi) dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang bersabda :
مَن صلى الغداة في جماعة، ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس، ثم صلى ركعتين، كانت له كأجر حجة وعمرة تامة، تامة، تامة
“Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah kemudian dia duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lantas shalat dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, yang sempurna, sempurna, sempurna.”
7. Hadits tersebut menyatakan ganjaran bagi orang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah baginya seperti pahala haji dan umrah.
- (HR. Muslim dari Ummul Mukminin Aisyah Radhiallahu ‘anha) :
ركعتا الفجر خيرٌ من الدنيfا وما فيها
“Dua rakaat (shalat sunah) Subuh lebih baik daripada dunia dan segala isinya.”
8. Hadits di atas menjelaskan bahwa orang yang berjamaah shalat subuh di masjid berkesempatan melaksanakan shalat sunah subuh (dua rakaat) lebih baik daripada dunia dan segala isinya.
- (HR. Muslim) Dari Umarah Radhiallahu ‘anhu
عن عُمارة بن رويبة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: (لن يلج النارَ أحدٌ صلى قبل طلوع الشمس وقبل غروبها) رواه مسلم
“Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidak akan masuk Neraka seorang yang shalat sebelum terbitnya matahari (Subuh) dan terbenamnya matahari (Ashar).”
9. Hadits tersebut bermakna bagi yang melaksanakan shalat Subuh secara sempurna (berjamaah) akan di beri ganjaran Keselamatan dari siksa Neraka.
- (HR. Bukhari-Muslim) Dari Jarir Bin Abdullah al-Bajali Radhiallahu ‘anhu
عن جرير بن عبد الله البجلي رضي الله عنه قال: كنا جلوسًا عند رسول الله صلى الله عليه وسلم إذ نظر إلى القمر ليلة البدر، فقال: (أمَا إنكم سترَون ربَّكم كما ترَون هذا القمر، لا تُضَامُّون في رؤيته، فإن استطعتم ألا تُغلبوا على صلاةٍ قبل طلوع الشمس وقبل غروبها، فافعلوا) رواه البخاري ومسلم
“Kami pernah duduk bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, kemudian beliau melihat ke bulan di malam purnama itu, Rasulullah bersabda, ‘Ketahuilah bahwa sesungguhnya kalian akan melihat kepada Rabb kalian sebagaimana kalian melihat kepada bulan ini. Kalian tidak terhalangi melihatnya. Bila kalian mampu untuk tidak meninggalkan shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah!”
10. Hadits tersebut mengatakan bagi orang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid kelak akan melihat Allah Ta’ala pada hari Kiamat nanti.
Semoga kita semua sebagai seorang muslim di beri kemampuan oleh Allah Azza Wajalla untuk senantiasa istiqomah dalam menjalankan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.
Terutama sekali dalam melaksanakan shalat-shalat wajib, dan lebih utamanya SHALAT SUBUH BERJAMAAH DI MASJID. Amin Ya Rabbal Alamin....