Di kisahkan pada jaman dahulu, hiduplah seorang wanita tuna susila dari keturunan Bani Israil. Suatu ketika dia berjalan menyusuri padang pasir yang luas, dia sangat kehausan. Maka dia mencari sumber mata air, padahal waktu itu matahari tengah teriknya dan dia berada di luasnya padang pasir. Karena kegigihannya dia akhirnya menemukan sumber mata air itu yang berupa sumur. Maka ketika dia sampai pada sumur tersebut, Ia melihat seekor anjing yang terengah-engah sambil terus menjulurkan lidahnya. Tampaknya anjing itu sangat kehausan sekali. Tergerak hatinya karena merasa kasihan dan tidak tega pada anjing tersebut. Di lepasnya sepatunya lalu di ikatnya dengan kerudungnya untuk menimba air sumur itu, lalu diberinya anjing itu minum. Padahal dia sendiri belum sempat minum air dari sumur itu. Setelah anjing itu minum, wanita itu meninggal dunia di panggil oleh Rabb Nya.
Seperti di riwayatkan dalam sebuah hadits shahih Imam Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
بَيْنَمَا كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةٍ قَدْ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ إِذْ رَأَتْهُ بَغِىٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِى إِسْرَائِيلَ فَنَزَعَتْ مُوقَهَا فَاسْتَقَتْ لَهُ بِهِ فَسَقَتْهُ إِيَّاهُ فَغُفِرَ لَهَا بِهِ
“Telah diampuni seorang wanita pezina yang lewat di depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata, “Anjing ini hampir mati kehausan”. Lalu dilepasnya sepatunya lalu diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu karena memberi minum."
Dalam syarah Shahih Bukhari yaitu kitab Umdatul Qari jilid 15 halaman 277 di sebutkan bahwa di antara faedah hadits ini adalah di terimanya amal seorang pelaku dosa besar asalkan dia seorang muslim. Dan bahwa Allah mungkin saja mengampuni dosa besar dengan amal yang kecil sebagai keutamaan.
Kisah wanita pelacur Bani Israil sungguh menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah, terlebih hamba-hamba-Nya yang merahmati sesama. Baginda Rasul pernah bersabda dalam hadits Usamah bin Zaid :
إنما يرحم الله من عباده الرحماء
“Sungguh Allah merahmati hamba-hamba-Nya yang penyayang”
“Kasihilah yang berada di bumi, niscaya Allah yang berada di atas langit akan mengasihimu.”